Sunday 20 March 2016

Posted by Slaghoople at 07:25 0 comments
Kukira aku harus menyelam, tapi jangan terlalu dalam, aku bisa tenggelam. Sulit perkaranya jika tenggelam, iyakan?
Thoughts on Afternoon, 2016

Friday 18 March 2016

Bukan kisah, hanya coretan pena di paruh.

Posted by Slaghoople at 18:09 0 comments

Perempuan di paruh waktu
Hatinya teguh ditempa kalu
Lelaki di ujung tanduk
Harapannya sederhana
Sekisah tanpa cerita

-Banda Neira, Kisah tanpa Cerita-

Perlahan, detik waktu terus bergulir, mengalun mendayu sendu, bagai sebuah simfoni dalam nada minor, logika waktu berjalan kedepan, otakku tidak selaras rupanya, dianya malahan berjalan mundur entah ke berapa dekade, pentingnya.

Sewindu, bukan bukan bukan dekade ternyata, itu tidak lebih dari sewindu, baru ingat! Bahkan kurang, tapi biarlah anggap saja sewindu lalu, saat atmosfer jalanan kota Bandung masih belum seramai sekarang, eh atau sudah ya? tapi tidak ah aku masih ingat betul, biar.

Kau masih tersenyum, karena kelembaban udara disini masih menyejukkan, sekarang kalau kau ke Bandung lagi mungkin kamu akan marah-marah karena kini Bandung sedang bersaing ketat dengan Jakarta, walaupun Jakarta tetap menang sih, ah Jakarta panas. Oke kembali lagi ke bumi Bandung sewindu lalu, saat kamu pertama kali menginjakan kakimu disini, di bumiku, di Bandung, nampak linglung, ya wajar sih kamu linglung, ini kan bumiku. Tadinya aku ingin tidak perduli saja, tapi susah! Jadinya aku hampiri, dengan manisnya, bukan aku yang manis tapi kamu, yang menyambutku manis, mungkin kamu kira aku ini orang baik, dan memang benar kata ibuku aku ini orang baik, percaya deh!

Saat itu, tidak ingat tanggal berapa tapi aku ingat kondisi langit, langit sedang cemburu rupanya karena biasanya aku kan bicara dengannya, tapi kali ini aku bicara dengan yang lain, karenanya dia cemburu akan anak adam ini, langit pun berubah menjadi kelabu, tidak ada kilat sih! Tapi tetap saja langit itu sedang cemburu, padahal biasa saja, dasar! Bicara dengan kamu membuatku jadi orang paling cengegesan! Sungguhan deh, aku tidak biasa tertawa tapi kamu membuat setiap kata yang terucap diselingi tawa, kamu berhasil meluluhkan benteng yang telah dibangun ratusan tahun lalu, manis sekali, rasanya.

Aku kembali mendapati diriku di bumiku, mendengarkan melodi yang mengalun, inginnya sih dari gramofon, tapi apalah melodi ini mengalun dari iPod, semacam gramofon bidang modern dan memegang pena, tapi yang modern itu kemudian mengalunkan lagu-lagu lama yang membuat aku kembali ke masa-masa lampau itu. Kupegang cangkir teh, sudah dingin. Ini berarti sudah lebih dari beberapa detik aku mengingatmu lagi, ah payah lagi kangen aku ini rupanya!

Inginnya aku menulis sebuah kisah, tentang aku dan kamu di bumiku, tapi nanti saja. Saat aku tahu kamu akan baca, lagian sekarang tehku sudah dingin, harus segera dihabiskan. Nanti ya, aku janji akan nulis, kamu janji baca.

 

Chateau de Pierre © 2012 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor Vector by Webdesignhot